Kamis, 29 Oktober 2009

Sejengkal lebih mengenal Arsene Wenger, Professor humanis.

Sebagai seorang gooner (fan Arsenal) tentunya sosok Arsene Wenger sudah menjadi tokoh panutan bagi saya. Kepribadiannya yang penuh dengan rasa kemanusiaan, juga ke-geniusannya dalam menghadapi persoalan-persoalan klub membuat saya merasa dialah tokoh bapak yang sangat bijak dan heroik. Nah, oleh karena itu pada postingan kali ini saya ingin sekali memperkenalkan sosok Sang Professor.

Arsene Wenger lahir pada 22 Oktober 1949 di Strasbourg, Perancis. Wenger mulai menangani Arsenal sejak 1996. Wenger memiliki gelar Sarjana untuk Electrical Engineering dan gelar Master dibidang Ekonomi di Strasbourg University. Anak dari Alphonse dan Louise Wenger ini juga menguasai berbagai bahasa seperti Perancis (tentu saja), Jerman, Spanyol, dan Bahasa Inggris. Dia juga berbicara bahasa Italia dan Jepang.

Image Hosted by ImageShack.us

Gabriel Marcotti, seorang jurnalis sepak bola asal Italia suatu kali pernah mengutarakan pendapatnya soal Wenger. "Wenger adalah (Rene) Descartes-nya sepak bola. Dia seorang filsuf olahraga yang selalu mengedepankan rasionalitas dengan tujuan mengabdi kepada permainan indah, bukan sekedar memenangkan gelar juara"

Tony Adams, bek legendaris Arsenal, mengakui kegeniusan Wenger. Menurutnya, hal itulah yang membedakan Wenger dari manajer-manajer sebelumnya. "Arsene betul-betul berbeda dari sosok-sosok yang pernah dihadapi para pemain sebelumnya. Dia adalah seorang pemikir dan pendengar yang baik. Lebih dari itu, dia punya perhatian besar terhadap para pemainnya. Dia sangat tahu cara membuat mereka tampil dengan kemampuan terbaik"

Pemikiran serupa juga datang dari Thiery Henry dan eks manajer Crytal Palace Iain Dowie. "Dia bukan sekedar manajer hebat, melainkan juga manusia yang hebat" Ucap Henry. Sementara Dowie berujar, "Dia adalah figur hebat yang bisa dijadikan contoh bagi para manajer muda. Dia itu kalem dan genius"

"Dia punya visi, hasrat, keahlian, dan motivasi yang kuat. Selahn itu, dia juga sangat menjunjung tinggi persahabatan. Dia tidak pernah melupakan semua orang yang pernah berada di dekatnya" Papar Gerard Houllier, salah satu sahabat Wenger.

Nilai minus dari kepribadian Wenger, itu adalah sikap perfeksionisnya yang kerap berlebihan. Gara-gara itu pula, dia kadang tak mau mendengar kata-kata orang lain. "Dia itu keras kepala. Itu karena tuntutannya yang tinggi untuk meraih prestasi dengan caranya sendiri" Lanjut Houllier.

Image Hosted by ImageShack.us

Meski demikian, Wenger bukanlah figur yang mudah menyalahkan orang lain kala mengalami kegagalan. Para pemain Arsenal tahu betul bagaimana sikap Wenger di ruang ganti. Dia hampir tak pernah mengumbar kemarahan, apalagi 'menceramahi' anak-anak asuhannya semalam suntuk kala mereka kalah.

"Saya selalu mendukung para pemain untuk berekspresi dan mengenali dunia di luar klub ini. Itu memang bukan berarti saya selalu setuju dengan mereka. Saya selalu mencoba mempertahankan kesatuan di dalam tim. Itu sebabnya saya tak pernah mengatakan bahwa pemain X bermain sangat buruk kala kami kalah karena sayalah yang bertanggung jawab. Sayalah yang memilih pemain itu" Papar The Professor.

*Sumber: Wikipedia, Soccer Series: Cannon Revolution

2 komentar:

  1. hi DINI!
    sesama the gunners..
    salam kenal yaah..

    arsenal juga slalu jadi favorit saya dari SMP..
    =)
    sampe skrg..
    dan kalo ditanya siapa yang paling disukain,,pastinya arsiteknya dong..
    arsene wenger..^^

    BalasHapus
  2. SETUJUUUUUUUUUUUUUUUU XD in arsene we trust!

    BalasHapus