Selasa, 24 November 2009

Manusia = Tukang Kritik

Manusia adalah tukang kritik. Bener gak sih?
Setiap hari dan setiap waktu seorang manusia pasti mengkritik suatu hal dengan alasan yang berbeda-beda. Termasuk gua, tentunya. Ada tukang kritik yang memang mengkritik pada tempatnya a.k.a kritik untuk kebaikan dan dengan alasan yang jelas dan membangun, dan berdasarkan dengan sudut pandang banyak sisi, bukan hanya sudut pandangnya semata. Tapi ada juga orang yang mengkritik suatu hal hanya karena sudut pandang dirinya dengan hal tersebut ga sejalan. Nah kritikus seperti ini jelas bukan kategori kritik untuk kebaikan ya.

Image Hosted by ImageShack.us

Manusia tukang kritik. Ya kan?
Coba aja kita merenung sebentar dan ingat-ingat kejadian kecil di masa lalu.
Pernahkah lo membunyikan kalimat sejenis ini dalam hati?;
"Aduh itu orang dandanannya kelewat mencolok deh, coba vest dan kalung blink-blinknya dilepas, pasti cantik"
Atau
"Gila apa 2009 Jakarta masih banjir aja?? Pemerintah tuh kerjanya ngapain kalo masalah klasik kayak gini aja ga kelar-kelar? Coba mereka..."
Lalu
"Ih, sikapnya kok begitu banget sih? Udah jelek, sadar dong"
dan
"Harusnya tuh... bla bla bla..."

Manusia cenderung mempunyai keinginan untuk merubah segala sesuatu hal disekitarnya menurut cara pandangnya. Ya, karena manusia bukan Tuhan, jadi manusia lebih menunjukkan kecenderungannya itu lewat kritik.

Kritikus. Gila ya? Bahkan ada orang yang pekerjaannya mengkritik.

Anders Celcius, sang jenius pencipta satuan ukur suhu paling populer di dunia, derajat Celcius, sekaligus orang pertama yang bikin termometer Celcius pun pernah jadi korban kritik yang pada akhirnya merubah ciptaannya.
Aslinya, Anders menentukan angka 0 derajat sebagai titik didih air dan 100 derajat untuk titik beku. Lho? Bukannya kebalik ya?
Yes. Tukang kritik berhasil membalikkan fakta.
Setelah Andres meninggal di tahun 1744, banyak orang yang akhirnya mendiskusikan lagi hal ini dan akhirnya ditetapkan kalau titik beku adalah 0 dan titik didih ada di angka 100 derajat Celcius.

Image Hosted by ImageShack.us


Hey! Yang benar aja!
Maksud gua, si jenius Anders Celcius itu lah yang menciptakannya! Yang menemukannya! Suka-suka dia dong mau digimanakan barang temuannya itu? Kenapa seenaknya di ganti-ganti begitu? Apa hanya karena angka 100 lebih besar dari 0? Pas orangnya udah meninggal lagi?
Cih.
Kenapa ga orang-orang iseng ini belajar dan berusaha menemukan atau menciptakan alat baru daripada ngutak-atik penemuan orang?
Dengan kata lan, "Urus aja dirilo sendiri Man!"

Menurut pendapat pribadi gua, sekali lagi, manusia adalah tukang kritik. Ingin segala sesuatunya berjalan sesuai sudut pandangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar