Keterangan usia karakter:
Peter Pevensie: 17
Susan Pevensie: 16
Edmund Pevensie: 14
Lucy Pevensie: 12
Nuria Harewood: 16
Disclaimer: all except Nuria are belongs to C S Lewis
Chapter 3
"Peter? Edmund Pevensie!" Gadis itu membelalakkan mata saat menyadari kedua orang yang menolongnya barusan adalah mantan tetangganya saat masih tinggal di Finchley. Keduanya memang jauh lebih tinggi dibanding terakhir kali ia bertemu, tapi raut wajah mereka tetap sama saja menurutnya.
"Kau kenal kami?" Tanya Peter dan Edmund bersamaan. Keduanya saling pandang. Gadis ini mengenal mereka sebagai Raja di Narnia atau?
"Tentu saja! Astaga kalian tak mengenaliku? Eh, apa yang kalian lakukan di Liverpool? Apakah Susan ikut? Bagaimana Lucy? Dia sudah besar sekarang!" Tanya gadis itu, dia bangkit perlahan dan memeras ujung pakaiannya yang basah kuyup. Kakinya masih terasa lemas dan badannya bergetar.
"Liverpool?" Edmund mengerutkan dahinya. Tempat ini bukan Liverpool tentu saja, bahkan ini bukan Inggris.
"Iya! Di sini...! Eh?!" Gadis itu tersadar ini bukan lagi tempat yang sama seperti tempat saat dia tergelincir dari anjungan kapal milik ayahnya dan tenggelam. "dimana ini?!" Tanyanya kepada Peter dan Edmund. Kedua Pevensie saling bertukar pandang dengan bingung.
"Kau datang dari Liverpool?" Tanya Peter.
"Ya! Dimana ini? Aku seharusnya ada di pelabuhan di Liverpool!" Kata gadis itu panik. Ia sudah janji pada ayahnya untuk tidak pergi terlalu jauh karena kapal yang akan membawa mereka ke Amerika akan segera berangkat.
"Dan kami seharusnya ada di perpustakaan sekolah di London, sayang sekali" Jawab Edmund sambil kembali duduk dan melepas sepatu berikut kaus kakinya yang basah. Ia tak lagi merasa kehausan setelah puas berenang--dan ikut meminum air danau saat menolong gadis ini tadi. Ia malah berharap ia kering sekarang.
"Apa maksudmu London?" Tanya gadis itu bingung. Peter ikut duduk di samping Edmund sementara gadis itu masih panik dan bingung. Tak seperti Edmund yang sedang jengkel karena sepatunya yang basah, Peter sempat melepas sepatunya sebelum terjun ke danau.
"Kau--well, kita sedang berada di Narnia" Kata Peter. Gadis itu membelalakkan matanya, kemudian mengernyit dan memandang ke sekeliling tubuhnya. Pepohonan hijau, danau...
"Narnia? Narnia apa? Aku bersumpah tadi aku ada di Liverpool! Aku tak mungkin terseret gelombang laut dan nyasar di danau sialan ini!" Papar gadis itu. Ia tadi tergelincir dari anjungan kapal bukan di tempat ini!
"Duduklah, akan kujelaskan" Pinta Peter. Gadis itu hanya bisa menatap kedua Pevensie dengan tatapan bingung, dan, tanpa punya pilihan lain, akhirnya duduk di depan mereka. Meskipun dia sedang berada di tempat asing bernama Narnia ini setidaknya dia tidak sendiri, malah bertemu teman lama.
Matanya kemudian tertuju pada Edmund. Rambut gelapnya basah, membuat kulit wajahnya terlihat makin pucat. Dulu dia sempat menyukai cowok ini. Sejak pertama kali melihatnya saat datang ke rumah Pevensie. Dulu saat usianya masih sembilan tahun, cinta monyet. Dulu dia sempat merasa konyol karena suka kepada adik Susan yang saat itu masih berusia tujuh tahun. Edmund waktu itu benar-benar menarik perhatiannya. Dia berbeda. Dia sering kali duduk menyendiri sambil membaca buku dongeng di depan perapian, sedikit berbicara dan tak suka dikelilingi orang yang tak dikenalinya. Dia hanya bergaul dengan saudara-saudarinya. Dibandingkan Peter yang hangat dan terbuka--walau sedikit berlaku superior, atau Susan yang selalu menimbang-nimbang banyak hal--terlalu dewasa untuk usianya saat itu, Edmund begitu berbeda. Unik.
Dia menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan memori yang tiba-tiba saja berkelebat di kepalanya. Sudah lima tahun dia tak bertemu dengan para Pevensie, semuanya sudah tidak sama lagi, tentu saja, sekarang mereka sudah remaja.
"So... pertama-tama, biarkan kami mengetahui namamu? Dan bagaimana kau bisa ada di sini?" Tanya Peter.
"Astaga kau benar-benar tak mengenaliku?" Tanya gadis itu. Kedua Pevensie di hadapannya menggelengkan kepala. Peter dan Edmund memandangi gadis di hadapan mereka sekali lagi dan tetap tak mendapat petunjuk.
"Sorry" Kata Peter sambil menyunggingkan senyum khasnya.
Gadis itu menarik napas panjang.
"Namaku Nuria. Ingat? Nuria Harewood. Aku tadinya tetangga kalian, aku tinggal di seberang jalan dan berteman dengan Susan, kami pergi ke sekolah yang sama. Aku juga pernah menginap di rumah kalian" Jelas Nuria. "lalu saat aku sepuluh, well, saat itu kau sebelas Pete, dan kau delapan Ed, aku pindah ke Liverpool karena ayahku mendapatkan pekerjaan di sana. Sejak saat itu aku tak lagi pernah kembali ke Finchley"
"kau ingat? Aku sering meneriakimu dari seberang jalan karena kau hampir selalu lupa menutup pagar setelah kau masuk?" Tanya Nuria kepada Peter.
"Oohh..." Tanggap Peter.
"Kau mengingatnya Pete?" Tanya Edmund dari sisi kirinya.
"Sedikit... kurasa..." Jawab Peter sedikit memaksa. Edmund memutar bola matanya, ia tahu betul sebenarnya Peter tak mengingat gadis ini, sama seperth dirinya.
"
Hueheheheehee.... Lanjuut!!
BalasHapusKeren nih... Jadi penasaran abis! \(^o^)/
Trims! :)
BalasHapus<3