Kamis, 31 Mei 2012

Another Love Story 18

First of all.....

Ternyata saya ketagihan nulis di POV nya Dani....

HAHAHAHAHA enjoy!

Ulang Tahun
(Dani's POV)


Kadang, kebahagian datang karena hal hal kecil. Yang sebenarnya tidak diperhitungkan.
Kebersamaan dengan orang-orang yang kita sayangi salah satunya. Saat kau sangat sibuk sampai sulit sekali untuk berkumpul bersama keluarga, baru akan terasa betapa berharganya waktu-waktu tertentu dalam satu tahun. Seperti natal, malam tahun baru, atau dalam kasusku, hari ulang tahun.

Semuanya ada di sini. Ayah, ibu, Eric, Yvette, Mr. Puig, dan gadis pujaanku Carla. Mereka semua adalah bagian hidupku. Sekedar mengobrol bersama, makan, tertawa, membicarakan masa lalu (di bagian ini sebenarnya ibuku menceritakan kekonyolan yang pernah aku lakukan saat masih kecil) tapi melihat semuanya menikmati waktu (dengan menertawakan aku) dan ditambah melihat Carla bisa mengobrol dengan santai bersama keluargaku rasanya menyenangkan sekali.

Sampai tanpa terasa jam di dinding sudah menunjukkan pukul 12.00 tengah malam. Pergantian hari menjadi hari ulang tahunku. Ibuku bergegas mengeluarkan cake dari dalam kotaknya dan Eric menyalakan lilin. Angka dua puluh satu itu berpendar ringan dan semuanya langsung menyanyikan lagu Feliz Cumpleanos. Dan memintaku untuk membuat harapan. Apa lagi yang aku harapkan? Semua yang kuinginkan ada di ruangan ini. Akhirnya kuputuskan untuk mengucap: "Semoga semua yang kucintai diberi kebahagian" dalam hati dan meniup lilin hingga padam. Sorak sorai keluargaku terdengar begitu meriah padahal mereka hanya berlima. Ibuku langsung menghampiri dan memeluk tubuhku erat-erat.
"Selamat Ulang Tahun, sayang" Katanya yang kemudian mengecup kedua pipiku. "Waktu cepat sekali berlalu, kau sudah benar-benar besar sekarang!" Katanya sekali lagi dan kali ini tanpa sadar air mata menitik turun dari sudut matanya. Aku mengulurkan jari untuk menghapus air mata wanita paling aku cintai di dunia. "I will always be your little boy mom..." Bisikku sambil mengecup pipinya. Ibuku tersenyum dan memelukku sekali lagi.

Ayahku berikutnya, mengucapkan selamat dan menepuk-nepuk punggungku. Diikuti Eric dan Mr. Puig yang juga memeluk dan menepuk-nepuk punggungku. Yvette yang selanjutnya bergelayutan di leherku dan mengecup pipiku berkali-kali. Aku mencubit kedua pipinya untuk mengentikan ke-hectic-an nya. Semuanya tertawa melihat tingkah kami.
Carla jadi yang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. "Selamat Ulang Tahun Dani" Katanya sambil menjulurkan lengannya untuk memelukku, yang tentu saja aku sambut dengan senang hati. "Terima kasih, Cantik" Jawabku sambil mengangkat tubuhnya sedikit dambil memeluknya lebih erat baru kemudian melepaskan pelukannya. Carla menguecup kedua pipiku. Ah malam yang indah.

Setelah mengobrol sedikit dan memotong beberapa slice cake ulang tahunku (tidak ada yang benar-benar menghabiskan bagiannya karena sebelumnya sudah makan banyak sekali) semuanya berpamitan untuk bersiap tidur. Carla, Yvette dan ibuku memindahkan piring dan perlengkapan makan lainnya ke dapur yang akan dicuci besok, sementara aku dan eric memutuskan untuk mandi terlebih dahulu (jangan salah, kami ke kamar mandi yang berbeda kok). Ayahku sepertinya langsung masuk kamar dan tertidur, sementara Mr. Puig berpamitan untuk pulang.

Keluar dari kamar mandi aku mendapati Carla sedang melihat-lihat foto yang terpajang di dalam kamarku. Di dinding dan di meja dekat laptop. Kebanyakan foto diambil selama aku membalap, dengan latar paddock atau sirkuit, foto keluargaku, dan yah, seperti yang bisa kalian tebak, tentu saja ada foto Carla di salah satunya. Itu foto kencan pertamaku dengannya. Carla tersenyum memandangi foto yang terbingkai itu sampai tak sadar aku sudah berada di sisinya.
"Hey" Sapaku. Carla langsung meletakkan kembali foto itu di tempatnya.
"Oh," Katanya agak terkejut. Kenapa dia begitu canggung? "Uhh.... Dani, boleh kugunakan kamar mandimu? Aku tak akan bisa tidur kalau belum mandi" Tanya Carla "Yah tentu saja. Jangan seperti orang asing begitu" Jawabku. Carla tersenyum sambil berjalan ke arah kopornya, membukanya perlahan-lahan, mengambil pakaian dan perlengkapan mandinya, kemudian menutupnya kembali cepat-cepat. Aku hanya bisa menaikkan alis melihatnya.

"Kalau mau dipindahkan ke lemari, punyaku tidak terlalu penuh kok" Kataku sambil duduk di depan laptop dan menghidupkannya.
"Trims" Sahutnya kemudian kudengar pintu kamar mandi tertutup.
Aku membuka fan mail ku dan mendapati inbox emailku penuh dengan email ucapan selamat ulang tahun dari para fansku. Sebagian berupa kartu ucapan, ada juga yang mengirimkan foto hasil kreasi, kumpulan foto-fotoku diedit sedemikian rupa jadi bagus sekali dan bahkan ada juga yang mengirimkan link ke video yang juga dibuat spesial untuk ulang tahunku. Fans-fans luar biasa.

"Dani," Panggil Carla dari arah belakangku. Aku menolehkan wajah ke arahnya.
"Ya?" Tanyaku. Aku mendapati wajahnya terlihat sedikit gugup. Aku memutuskan untuk menutup laptopku dan menghampirinya. Kuraih wajahnya dengan kedua tanganku dan kukecup pipinya. "Ada apa? Belum ingin tidur?" Tanyaku. Carla menggeleng ringan.
"Aku.... punya sesuatu.... hadiah ulang tahun untukmu" Katanya perlahan. "tapi aku tak tahu kau akan suka atau tidak" Aku tersenyum dibuatnya. Aku ingin sekali mengatakan kalau dia tidak perlu memberiku apa-apa, tapi aku tidak mau merusak suasana manis ini.
"Boleh aku mendapat hadiahku sekarang?" Tanyaku jahil.
"Tunggu sebentar" Katanya yang kemudian bergegas ke arah kopornya, membukanya cepat-cepat dan mengelurkan kotak sebesar genggaman tangan dari dalam kopornya. Inikah alasan tadi dia sangat terburu-buru menutup kopornya?

Carla menghampiriku sambil menggenggam kotak itu. Pandangan kami bertemu. "Semoga kau suka" Katanya sambil tersenyum. Aku membalas senyumannya dan menerima kotak yang semula digenggamnya erat. Membuka kotak itu perlahan dan mengeluarkan isinya: sebuah kalung dengan plat perak seukuran ibu jariku dengan ukiran huruf 'D' dihiasi sulur-sulur yang rapih. "Balik platnya," Kata Carla lembut.
Aku tak bisa berekspresi saking terkagumnya.
Happy B Day Daniel! Semoga Tuhan dan segala Kebaikan-Nya selalu menyertaimu. Dan semoga kita bisa terus bersama selamanya. Aku menyayangimu, C.

"Aku ingin kau memakainya, jadi walaupun kita sering berpisah jauh kau tetap ingat padaku" Katanya sambil tersenyum.
Aku tidak bisa berkata-kata. Aku hanya menatapi plat perak berkilau itu seksama, meresapi kata-kata yang terukir di permukaanya.
"Tapi kalau kau tidak suka, aku tak memaksa kau memakainya..." Tidak, tidak. Dia salah sangka. Mana mungkin aku tidak suka. Aku menggelengkan kepala dengan senyuman lebar. Mangalungkan kalung itu di leherku dan mengecup plat peraknya. Mengampiri gadis pujaanku, dia harus tahu betapa aku menyakuai hadiah ulang tahunku.

Aku merengkuh wajah nya dan merekatkan jarak tubuh kami. "Oh, Carla" bisikku di telinganya sebelum akhirnya aku menciumnya, perlahan, menunjukkan kepadanya betapa aku sangat bersyukur memilikinya.
Carla melingkarkan satu lengannya di leherku, dan satunya menggapai pipiku untuk menghentikan ciumanku.
"Apa ini artinya kau suka hadiahnya?" Tanya Carla sambil menggigit bibir bawahnya yang memerah. Aku mengulurkan ibu jariku untuk membebaskan bibirnya dari gigitannya. Itu bagianku. Aku tak sedikitpun menjawab pertanyaannya melainkan kembali menciumnya, memeluknya lebih erat ke tubuhku.

Happy Birthday to me...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar